Para lelaki di Zimbabwe kini melihat perempuan seperti ‘hantu’. Mereka
takut diperkosa perempuan yang belum mereka kenal. Ya, diperkosa. Ini
serius, para lelaki kerap jadi korban di sana. Salah satu modusnya
adalah dengan pengancaman pakai senjata. Ada juga yang diajak
minum, tapi minumannya sudah dicampur obat kuat. Ada pula diancam pakai
ular hidup, agar mau berhubungan intim berkali-kali sebelum dibuang ke
tempat antah berantah. Sejumlah kasus mencuat di Zimbabwe, dan
diberitakan media massa setempat. Media internasional pun mulai melirik.
Kasus ini akhirnya dikaitkan dengan cerita ada kelompok
perempuan spesialis pengumpul sperma. Kisah ini muncul setelah polisi
Zimbabwe beberapa waktu lalu sempat menahan tiga perempuan yang punya 31
kondom bekas berisi sperma milik sedikitnya 17 lelaki berbeda, yang
mengaku jadi korban perkosaan.
Kasus
terkini menimpa seorang serdadu muda di Zimbabwe. Setelah disekap
berhari-hari, dan harta bendanya dirampok, prajurit malang berusia 25
tahun itu, harus melayani nafsu perempuan penculik.
Peristiwa
itu berlangsung di Provinsi Manicaland, 19 April lalu. Tentara, yang
namanya tak boleh dipublikasi, awalnya menjadi korban penculikan suatu
komplotan yang terdiri dari dua perempuan dan seorang pria, begitu kata
juru bicara Kepolisian Manicaland, Asisten Inspektur Muzondiwa Clean
kepada laman NewsDay.
Korban awalnya percaya begitu
saja ketika ditawari tumpangan oleh kelompok penculik. Lelaki malang itu
berjalan sendirian di Birchenough Bridge, sekitar tengah malam. Itu
adalah kawasan bisnis di pinggir Mutare, kota terbesar ketiga di
Zimbabwe.
Mereka saat itu berjalan-jalan dengan mobil Mercedez
Benz. "Sejam kemudian, dalam perjalanan ke Mutare, pengemudi keluar dari
jalur, dan saat korban bertanya mau dibawa ke mana, mereka bilang ingin
cari makanan," kata Clean saat mengulangi pengakuan korban.
"Si
tentara kemudian minta berhenti, dan ingin turun dari mobil, namun
pengemudi malah keluarkan pisau mengancam dia. Seorang dari dua
perempuan lalu menutupi mata korban dengan ikatan kain," Clean
melanjutkan.
Korban pun menyerah. Setelah tak lagi berdaya,
mereka lalu menggasak harta bendanya. Sebuah ponsel dan uang setara
US$35 disikat. Tak hanya itu, mereka melucuti pakaian korban.
Dibawa
ke suatu rumah, korban lalu diancam lagi. Kali ini lebih gawat: kalau
mau selamat penuhi dulu kebutuhan birahi salah seorang dari dua
perempuan yang menculiknya. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali.
"Maka,
selama empat hari berikut, dia dipaksa 'berhubungan intim' dengan salah
seorang perempuan selama beberapa kali," kata Clean. Setelah tak lagi
dibutuhkan, empat hari kemudian, atau pada 23 April 2013, lelaki naas
itu dicampakkan di Pegunungan Dangamvura.
Menurut Clean, para
pelaku cukup brutal. Korban sengaja dibuang di sana agar mati. Soalnya,
kaki kiri korban sengaja dilukai dengan lemparan batu sehingga sulit
berjalan. Namun, sebagai tentara, korban mampu bertahan hidup. Dia
berhasil melaporkan kemalangannya ke kantor polisi terdekat, di Sakubva.
Tak bisa dijerat hukum?
Tentu, fenomena
perempuan perkosa lelaki menyentak dunia yang penuh patriarki. Sejumlah
kasus, walaupun kontroversial, sudah masuk kajian ranah akademis. Watch
Ruparanganda, profesor sosiologi dari Universitas Zimbabwe, menilai ada
kalangan masyarakat di negaranya yang menggunakan sperma orang lain
untuk tujuan ritual. Ada yang bilang itu untuk "juju," yaitu ritual
membawa nasib baik dengan menggunakan saripati sperma.
Ada
kepercayaan sperma bisa digunakan untuk regenerasi kehidupan, karena
unsur itu adalah sumber hidup secara biologis. “Beberapa kalangan merasa
nasib buruk akan hilang dengan memakai cairan itu," kata Ruparanganda,
yang dikutip CNN. Ada pula yang percaya memakai sperma akan membawa bisnis jadi untung. Atau jadi jimat bagi penjahat agar bisa menghilang.
"Pokoknya isu itu menjadi tak masuk akal," kata Ruparanganda, yang juga dikutip New Straits Times.
Dia yakin sperma akhirnya menjadi bisnis menggiurkan. Dia lalu memberi
ilustrasi bagaimana sperma menjadi komoditas di pinggir jalan.
Ketika
itu dia sedang melakukan riset doktoral pada 2005. Kalangan anak muda
di Harare mengungkapkan kepada Ruparanganda, bahwa ada pengusaha
mengajak mereka ke hotel, lalu ditraktir minum alkohol. Setelah itu
mereka ditawari kencan dengan perempuan pelacur. Tapi ada syaratnya,
lelaki itu harus memakai kondom, yang kelak isinya harus diserahkan ke
si pengusaha setelah berhubungan intim.
Perkosaan perempuan atas
laki-laki ini jadi debat serius di kalangan ahli hukum. Banyak negara
memiliki hukum pidana ihwal perkosaan dengan pelakunya lazim berkelamin
laki-laki. Tak pernah terdengar ada hukuman mengatur kasus perkosaan,
dengan pelaku perempuan, dan laki-laki sebagai korbannya.
Kontroversi
inilah yang disinggung pakar hukum Nigeria, Profesor Itse Sagay. Dia
mengungkapkan, di negaranya hukum mengatur kasus perkosaan dengan pelaku
laki-laki. Maka penegak hukum di negaranya tak habis pikir bila harus
menindak perempuan sebagai pelaku perkosaan atas laki-laki. Sagay
menunjukkan contoh kesulitan penegak hukum dalam menindak tersangka
perempuan pemerkosa.
"Ada suatu kasus perkosaan oleh seorang
perempuan atas anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu disekap, dan
dipaksa berhubungan intim dengan pelaku. Akhirnya korban dibuang dari
jembatan, agar tak membocorkan kejahatannya. Namun, perempuan itu tak
bisa didakwa dengan pasal perkosaan, karena wanita tak bisa dituduh
memperkosa pria," kata Sagay seperti dikutip Vanguard.
Di
Inggris pun pernah ada kasus serupa. Pada 1978, seorang perempuan
bernama Joyce McKinney dihukum penjara selama 12 bulan, karena memaksa
seorang laki-laki berhubungan intim sambil diikat dengan rantai. Namun,
McKinnei tak sampai tinggal di balik jeruji. Dia bisa bebas dengan
membayar denda, dan kabur ke luar negeri.
Sagay pun
mengutarakan contoh kasus lain di Nigeria. Ada laporan dua perempuan
muda suatu ketika menghentikan seorang tukang ojek, yang populer disebut
Okada, untuk minta diantar ke suatu lokasi.
Di tengah
perjalanan, tepatnya di suatu tempat sepi, dua perempuan itu tiba-tiba
menodongkan pengojek itu dengan sepucuk pistol. Dia lalu disuruh
telentang, dan melucuti celananya. Mereka lalu dikabarkan menyetubuhi
tukang ojek secara bergilir, satu beraksi, dan satu lagi menodongkan
senjata.
Begitu selesai, kedua perempuan itu berkata kepada
tukang ojek bahwa mereka positif pengidap virus HIV. Rupanya aksi itu
adalah bentuk balas dendam mereka karena ditulari virus AIDS dari
laki-laki lain
copas vivanews.com
Berbagi Informasi Kesemua Orang
Kamis, 22 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
BalasHapusArenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.